Saturday 19 August 2017

SEBELUM BAHAGIA :Bagian 1

Untuk kamu yang selama ini merasa paling bahagia karena telah memilikinya,
siapkah kamu melayang dibuatnya?


               Bila kamu selama ini tak pernah lepas untuk dengarkan ucapan "selamat pagi", "lagi ngapain?", "udah makan kan?", "semangat kerjanya ya" dan " jangan lupa jaga kesehatan". Bersabarlah juga Kuatkanlah hatimu.

                Kau sangat hafal, setiap lantunan kalimat dari untaian kata penuh romansa memanglah selalu sajikan kehangatan, apalagi ditambahnya emotikon pertanda "manja", dimana saat kita membaca pesan seketika juga kita rasakan hangatnya pelukan. Bukan begitu?


                  Apa kamu udah beli sayap untuk bisa terbang?


                Seketika sapaan menjadi sebuah keharusan dari setiap hubungan agar dapat berjalan, saat canda dan hahaha wkwk menjadi bumbu dengan racikan paling sempurna, yang dikunyah penuh suka cita wujudkan rasa bahagia. Tidak peduli kurang garam, tak risau terlalu asam, tidak takut melawan pedas. Hatimu telah tercipta untuk secara utuh menerimanya, dengan kekuatan yang kau anggap selama ini cinta.

                Aku tidak mau membuatmu merasa takut lewat tulisan ini,

                Aku juga tidak bermaksud untuk menyelamatkanmu dari suatu yang kau telan nanti.
                Namun, hati hati, terkadang racun tidaklah selalu harus membuatmu tersedak. Sedikit demi sedikit dia akan membuatmu merasa lemah, lemas, dan pada akhirnya kau lelap dibuatnya. Tapi tenang kau belum mati. Disana kau hanya akan merasa sedikit bingung dengan dirimu, hingga setelahnya kau sadar kembali dengan hasrat merindu yang memuncak. Dan bahayanya adalah ketika kamu tidak tau bagaimana cara melampiaskannya.



                    Percayalah, ketika itu sayapmu sudah siap terpasang.


             Seketika, Antar jemput menjadi suatu kebiasaan, dikala duka maupun bahagia dalam cerita menjadi bumbu makan siang, disaat oksigen tak punya lagi ruang dalam paru parumu, karena telah kau jadikan ia sebagai udara yang kaubiarkan masuk dalam setiap rongga, juga pelukan menjadi suatu keharusan, dan hanya demi dirinya seorang, suatu janji pentingmu pun rela kau tinggalkan.


                Disini aku hanya  ingin menyampaikan, bersiaplah kamu untuk terbang !


                Bersamanya, dirimu menembus awan, melesat jauh dengan sejuta perasaan, bersama orang yang dibanggakan, kaulah seorang insan harapkan kebahagiaan. Setelah sampai dilangit nanti, disanalah, dengan rasa bahagiamu kau akan merasa bahwa kaulah manusia paling beruntung untuk memilikinya.

                Masih diatas sana, lalu dirinya seakan tunjukan rasa paling bahagia yang sama seperti kau rasakan sebelumnya. Percayalah , dibawah sini aku sangat bersedia untuk menarik kau kembali kebumi. Namun apadaya, Kamu telah buta diatas sana, kamu tidak akan pernah melihat siapa siapa lagi disana, karena semua isi mata mu hanya akan tertuju pada seseorang yang kau rasa selama ini bisa di percaya.

                Berbahagialah, bersenang senanglah. dan juga berhati hatilah.
                Disana kau akan terima pelukan paling hangat, yang seketika kau balaslah pelukan itu dengan erat, lalu ia pun ucapkan kembali kata kata puitis hingga dibuatnya kau pun menangis.
                Menangis bahagia.
                  Rasa sempurna untuk memilikinya semakin kuat kau terima, bercampur bersama darah, menulusup masuk ke dalam nadi, dan membius setiap saraf yang dulu pernah putus juga terluka.

                Dan, inilah saatnya.

                Saat kau terbius dengannya. Tak akan ada lagi rasa sakit dibuatnya, hingga akhirnya kamu tidak akan pernah sadar bahwa sayapmu telah patah. Dengan genggamannya, dari sebuah dekapan yang kau anggap itu pelukan, ternyata bermaksud melumpuhkan penuh kesengajaan.
Dan saat itu juga.
                 Satu. Dua. Tiga. kau sadar akan perbuatannya,
                 saat itu juga kamu akan dilepaskannya.

                Jatuh,
                Jauh,
                Lumpuh,
                Dan runtuh.

                Habislah kamu, dan sekarang mana sayap sayap mu itu ?

                Ingat ! janganlah dulu kamu menangis dikala tersungkur di kedalaman jurang yang curam.

Karena rasa sakit yang kau terima takan pernah cukup sampai disana.

Selamat kembali terluka, di partisi selanjutnya.
Bandung, 2017

rizkiamyusuf

2 comments:

  1. Ingin ku copas cerita ini wkk, akhir cerita nya penuh dengan sindiran menurut akuu wkwk. Ini awal mula nya baku kan? Mau benerin yang kata "apakah kamu udah beli sayao untuk terbang?", harus nya "sudah" dan "membeli". Dan kata tau menjadi "tahu". Soalnya tadi pas baca awal baku pas liat kata itu jadi aneh wkk. Tapi overall semuanya baguss, soalnya menurut aku cerita pas bgt sama yg aku hadapin skrg buat sindiran wkwkk

    ReplyDelete