"Buat kamu yang terlalu lelah mengingat tanggal untuk perayaan dalam suatu hubungan! Lupakan ! Tinggalkan ! sebelum nanti kau ingat tanggal sebagai suatu sesal."
Kalau kamu sekarang lagi sibuk,
teruskanlah sibukmu,
Fokuslah
dengan kerjamu, lupakan saja semua hal yang tak perlu,
karena
cinta pasti butuh istirahat disaat kamu tak perlu.
Apa
kamu lagi santai ?
jika
iya, bagaimanakah dengan hubunganmu?
Hubungan yang selama ini kau
anggap membelenggu, dan dimana setelahnya, kata rindu selalu saja berujung pada
ironi yang kelabu, hasilkan sendu, dan tangis yang membiru. Ketahuilah, kini
dari setiap rasa yang ada, baik rindu darimu yang selalu saja tidak menentu,
maupun rindu dirinya yang kau rasa tak tepat waktu,secara perlahan akan menikam
setiap kisah bahagia masalalu, memberikan luka, melahirkan duka.
Berhati hatilah dengan rindu,
ketika semua permasalahan tentang rindu, dengan mudahnya kau selesaikan dengan
kata “yuk ketemu” , padahal tak selamanya kerinduan terbayar dengan pertemuan.
Terkadang semuanya membutuhkan kedewasaan, baik dari sikap maupun perasaan.
Setiap rindu, bisa mejadi awal
dari alasan hancurnya suatu hubungan, yang katanya keegoisan dinilai dari
banyaknya urusan yang kau kerjakan, yang katanya tak peduli ketika kamu tak
sanggup menanti, dan dikata tidak lagi cinta, karena kau tak ada waktu untuknya
disaat kau sibuk dengan persiapan masa depanmu untuknya.
Bersantailah
!
Sebelum
hubunganmu terasa lelah !
Lah
iya ? Bagaimana kamu bisa santai? Jika pesan singkat dirinya hanya selalu saja
sajikan seribu tanya berantai. Yang katanya sebagai tanda mencinta tapi rasanya
seperti dikejar dimata mata. Dan ketika kamu akhirnya bertemu dengannya, tanpa basa
basi, keluarlah pertanyaan penuh interogasi, makan berhadapan di restoran,
seperti berhadapan dengan algojo membawa senapan.
Ingin
tertawa bersama,
malah
berduka adanya,
harap
romantis,
namun
akhirnya tragis.
Larilah
dan keluarlah! sebelum harapanmu mati olehnya.
Walaupun
diluar sedang gerimis, janganlah menangis, karena sudah seharusnya cinta terasa
seperti itu, sejuk, sedikit demi sedikit, sajikan ketenangan.
Bukan
seperti badai yang hadir dengan angin besar yang mengintai dan siap membantai.
Namun memang, ketika kau lari,
semuanya akan hancur berantakan, namun biarlah tetap berserakan, karena aku yakin badai
haruslah belajar dari apa yang telah ia hancurkan.
Apa yang dilakukan
seseorang setelah ia lari dari kejaran bencana ?
Tentu, mencari
kediaman baru untuk kembali bercerita,
Kembali tertawa,
Mencari tawa,
Hingga akhirnya lupa
akan segala duka lama yang dulu selalu saja membelenggu.
Dengan alasan cinta.
Ditulis oleh seorang badai, yang tak bisa terima keputusan dan kini hancur dalam ketiadaan
Bandung, 2017
Rizkiamyusuf
No comments:
Post a Comment