Saturday 19 August 2017

REMEDIAL MEMORI

     Hallo, apakabar ? ,
Bukan buat kamu, tapi untuk cerita kita,
yang dulu pernah kamu tinggalkan,
secara tiba tiba tanpa sekalipun peringatan.
Ku harap dengan tulisan ini kau tidak lagi lupa ingatan.



      Masih ingatkah,

    Saat kita sering tertawa tanpa sebuah alasan. Terbahak , mengalir bersama sendu gurau tanpa akhiran. Melayang , layaknya candu dibuatnya penuh kemesraan ?
   Dimana setelahnya, suatu kebersaman benar - benar kita dambakan. Kau bercerita panjang lebar diatas jalan. Berbisik diantara pundak yang kini hancur bersama harapan. Dikala sengaja kujauhkan jalan menuju pulang.
     Mengulur waktu, seakan senggang, menantang badai melawan hujan. Tak sadar dengan seragam yang kebasahan, kita bahagia tanpa paksaan.



     Masih ingatkah ?

    Saat kau selalu kunantikan,
    Dikala bel sekolah berdering membawa kelelahan. Disana aku pernah berdiri, di tempat yang seringkali tak pernah kau sadari.
    Saat itu kau yang asik sendiri, sedang ku tunggu dan ku nanti, saat itu masih terlihat jelas kau tebarkan senyuman, melintas ikhlas tanpa keraguan, Isyarat menuju gerbang, saat ku ajak bersama kita untuk pulang.

     Kuharap kau ingat,

    Pernah disuatu hari kau hilang, tanpa jejak tanpa kabar. Dimana ku merasa letih menjaga senyumku yang ku pertahankan agar tak kunjung pudar. Ketika rasa penantian semakin terbakar, menunggu hadirmu diujung lelah berlagak kekar.

     Mungkin kau memang lupa.

     Disaat ku hampiri dirimu yang terduduk sendiri dipelataran sepi.
Saat ku beranikan diri untuk bertanya apakah kau pulang sendiri, saat itu tepat raut wajah penat disore hari yang kau nilai ucapku hanyalah basa basi, yang sebenarnya sedang mecoba menjembatani, antara impi dalam hati, dengan dirimu yang terlihat rapuh pasca dikhianati
.
     Sudahlah lupakan,

     Semua tentang harap dan ceritaku yang dulu.  Dimana kini telah jauh berlalu, bersamaan dengan mimpi yang tak pernah sekalipun kau tuju, menghilang jauh melapur dan tersapu. yang dulu selalu kau tepis dengan kata ;

“ Jalanin aja dulu.”

      Ku hanya berharap kau tahu, Bahwa disini hanyalah aku, yang selalu merenggangkan waktu, merindu dan bertemu hanya karena mu, yang cintanya kau balas dengan rasa ragu, semu, membelenggu, yang lalu kau biarkan semuanya berlalu.
         

     Mungkin kau belum tahu.

    kamu bisa anggap aku sebagai badai yang harus cepat berlalu,
    kamu sanggup, buatnya lupa, hapus, tak bersisa.
    kamu juga akan selalu mampu buatku tak berdaya.
    karena perihal cerita dan rasa kita yang dulu ada, kamulah ratunya.

Baiklah.

Hanya untuku semua ini memang hanya tinggal sebatas gelisah.
Dimana untukmu harapku yang dulu hanya sebatas kisah.
Hingga kini semestaku masihlah berguguran dan patah.

Tapi ketahuilah.


   Sebab, seperti aku, dirimu akan berada di zona yang sama, dimana kamu akan sadar bahwa dari setiap rasa akan selalu membutuhkan kepastian, sebab , takan mungkin ada harapan yang berwujud menjadi kebahagiaan tanpa adanya sebuah kejelasan. Dan darimu, dari semua yang bebaur angan, beraroma kenangan penuh penyesalan, kuharap takan berbalas kebencian.

Ditulis dihari minggu pagi jam 01.01 saat ku ngelantur dan ia pulas tertidur
Bandung, 2017
rizkiamyusuf



remedial/re·me·di·al/ /rémedial/ a 1 berhubungan dengan perbaikan bersifat menyembuhkan.
memori/me·mo·ri/ /mémori/ n 1 kesadaran akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali; ingatan; 2 catatan yang berisi penjelasan

REMEDIAL MEMORI : "SUATU USAHA PERBAIKAN INGATAN MASA LAMPAU YANG PERLU DISEMBUHKAN KARENA TIDAK HADIRNYA SEBUAH PENJELASAN."

2 comments: